Sejauh ini, hanya hal-hal yang baik mengenai semut rangrang yang dibahas padahal masih banyak hal lain yang belum terungkap. Pertanyaan yang timbul, benarkah semut rangrang itu berguna, mengapa tidak banyak orang yang memanfaatkannya? Semut rangrang tidak hanya aktif memburu dan mengusir seranggaberbahaya, tetapi mereka juga menggigit manusia yang datang mendekati sarangnya atau lintasannya. Orang yang belum mengetahui manfaatnya akan menganggap semut rangrang sebagai suatu masalah. Sebenarnya gigitan semut rangrang tidak begitu sakit dan rasa sakit tersebut cepat menghilang. Oleh karena itu, petani -petani yang berpengalaman tidak menganggap gigitan semut sebagai suatu masalah ketika mereka harus pergi ke kebun untuk memanen dan memangkas.Metode tertentu dapat digunakan untuk menurunkan jumlah semut untuk sementara. Bila kegiatan kebun akan dilakukan maka pada dini hari semua jembatan yang digunakan sebagai lintasan semut dapat dipindahkan atau semut dapat dipancing dengan memberikan umpan berupa makanan pada tempat tersebut. Setelah semut-semut berkumpul, sarang-sarangnya dapat dipindahkan ke pohon lain. Para petani biasanya menaburkan abu kayu pada cabang-cabang pohon yang ingin dipanjat. Semut-semut yang melewati cabang berabu akan jatuh dan sulit untuk kembali lagi. Menarik, teknik tradisional seperti ini telah dikembangkan oleh petani dari Gabon dan Vietnam. Mereka juga membalur tangan dan kakinya dengan abu sehingga semut tidak menggigit. Seperti telah anda ketahui bahwa gigitan semut hanya merupakan masalah sepele, tetapi keuntungan yang kita dapatkan cukup banyak. Mengapa anda tidak mencoba memelihara semut rangrang di kebun?
Selasa, 03 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar